JENIS FILE SYSTEM PADA LINUX

JENIS FILE SYSTEM  PADA  LINUX

EXT2 file sistem

  1. KeteranganEXT2 adalah file sistem yang ampuh di linux. EXT2 juga merupakan salah satu file sistem yang paling ampuh dan menjadi dasar dari segala distribusi linux. Pada EXT2 file sistem, file data disimpan sebagai data blok. Data blok ini mempunyai panjang yang sama dan meskipun panjangnya bervariasi diantara EXT2 file sistem, besar blok tersebut ditentukan pada saat file sistem dibuat dengan perintah mk2fs. Jika besar blok adalah 1024 bytes, maka file dengan besar 1025 bytes akan memakai 2 blok. Ini berarti kita membuang setengah blok per file. EXT2 mendefinisikan topologi file sistem dengan memberikan arti bahwa setiap file pada sistem diasosiasiakan dengan struktur data inode. Sebuah inode menunjukkan blok mana dalam suatu file tentang hak akses setiap file, waktu modifikasi file, dan tipe file. Setiap file dalam EXT2 file sistem terdiri dari inode tunggal dan setiap inode mempunyai nomor identifikasi yang unik. Inode-inode file sistem disimpan dalam tabel inode. Direktori dalam EXT2 file sistem adalah file khusus yang mengandung pointer ke inode masing-masing isi direktori tersebut.
  2. Inode dalam EXT2Inode adalah kerangka dasar yang membangun EXT2. Inode dari setiap kumpulan blok disimpan dalam tabel inode bersama dengan peta bit yang menyebabkan sistem dapat mengetahui inode mana yang telah teralokasi dana inode mana yang belum. MODE: mengandung 2 informasi, inode apa dan ijin akses yang dimiliki user. OWNER INFO: user atau grop yang memiliki file atau direktori SIZE: besar file dalam bytes TIMESTAMPS: kapan waktu pembuatan inode dan waktu terakhir dimodifikasi. DATABLOKS: pointer ke blok yang mengandung data. EXT2 inode juga dapat menunjuk pada device khusus, yang mana device khusus ini bukan merupakan file, tatapi dapat menangani program sehingga program dapat mengakses ke device. Semua file device di dalam drektori /dev dapat membantu program mengakses device.
  3. Superblok dalam EXT2Superblok mengandung informasi tentang ukuran dasar dan bentuk file sistem. Informasi di dalamnya memungkinkan file sistem manager untuk menggunakan dan merawat file sistem. Biasanya, hanya superblok di blok group 0 saat file sistem di-mount tetapi setiap blok grup mengandung duplikatnya untuk menjaga jika file sistem menjadi rusak. Informasi yang dikandung adalah:
    1. Magic Numbermeyakinkan software bahwa ini adalah superblok dari EXT2 file sistem.
    2. Revision Levelmenunjukkan revisi mayor dan minor dari file sistem.
    3. Mount Count dan Maksimum Mount Countmenunjukkan pada sistem jika harus dilakukan pengecekan dan maksimum mount yang diijikan sebelum e2fsck dijalankan.
    4. Blocks per Sizebesar blok dalam file sistem, contohnya 1024 bytes.
    5. Blocks per Groupbenyaknya blok per group.
    6. Block Group Numbernomor blok group yang mengadung copy dari superblok.
    7. Free Blocksbanyaknya blok yang kosong dalam file sistem.
    8. Free Inodebanyak inode kosong dalam file sistem.
    9. First Inodenomor inode dalam inode pertama dalam file sistem, inode pertama dalam EXT2 root file sistem adalah direktori “/”.

EXT3 file sistem

EXT3 adalah peningkatan dari EXT2 file sistem. Peningkatan ini memiliki beberapa keuntungan, diantaranya:
  1. Setelah kegagalan sumber daya, “unclean shutdown”, atau kerusakan sistem, EXT2 file sistem harus melalui proses pengecekan dengan program e2fsck. Proses ini dapat membuang waktu sehingga proses booting menjadi sangat lama, khususnya untuk disk besar yang mengandung banyak sekali data. Dalam proses ini, semua data tidak dapat diakses.Jurnal yang disediakan oleh EXT3 menyebabkan tidak perlu lagi dilakukan pengecekan data setelah kegagalan sistem. EXT3 hanya dicek bila ada kerusakan hardware seperti kerusakan hard disk, tetapi kejadian ini sangat jarang. Waktu yang diperlukan EXT3 file sistem setelah terjadi “unclean shutdown” tidak tergantung dari ukuran file sistem atau banyaknya file, tetapi tergantung dari besarnya jurnal yang digunakan untuk menjaga konsistensi. Besar jurnal default memerlukan waktu kira-kira sedetik untuk pulih, tergantung kecepatan hardware.
  2. Integritas dataEXT3 menjamin adanya integritas data setelah terjadi kerusakan atau “unclean shutdown”. EXT3 memungkinkan kita memilih jenis dan tipe proteksi dari data.
  3. KecepatanDaripada menulis data lebih dari sekali, EXT3 mempunyai throughput yang lebih besar daripada EXT2 karena EXT3 memaksimalkan pergerakan head hard disk. Kita bisa memilih tiga jurnal mode untuk memaksimalkan kecepatan, tetapi integritas data tidak terjamin.
  4. Mudah dilakukan migrasiKita dapat berpindah dari EXT2 ke sistem EXT3 tanpa melakukan format ulang.
 EXT 4 File system
Filesystem Ext4 sekarang mendukung harddisk dengan kapasitas hingga 1EB (exbibyte) dan 16 TB, 1 EB = 1,048,576 TB (1 EB = 1024 PB, 1 PB = 1024 TB, 1 TB = 1024 GB). Linux Kernel 2.6.28 mendukung lebih banyak driver baru.

Filesystem Ext4, generasi baru, pengembangan lebih lanjut dari filesystem Ext3 akan hadir di Ubuntu 9.04. Filesystem Ext4 telah dinyatakan stabil dan didukung sejak kernel linux 2.6.28. Filesystem Ext4 didesain untuk memberikan performance yang lebih baik dan peningkatan kemampuan. Filesystem Ext4 juga meningkatkan daya tampung maksimal filesystem ke 1 exabyte dan mengurangi wktu yang diperlukan untuk melakukan pengecekan hardisk (fsck yang mana pada Filesystem Ext3, setiap 20­30 kali mount). Berdasarkan test benchmark yang dilakukan oleh beberapa benchmarker, Filesystem Ext4 memiliki keunggulan performance yang significant dalam menulis dan membaca file berukuran besar. Filesystem Ext4 menyisihkan filesystem lain seperti xfs, jfs, Reiserfs dan ext3. Dalam kasus Ubuntu 9.04, filesystem ext4 di curigai sebagai faktor utama yang mempercepat waktu boot Ubuntu 9.04. Filesystem ext4 juga meningkatkan umur hidup media flash seperti SSD. Karena filesystem ext4 tidak melakukan penulisan data layaknya Filesystem ext3 yang menulis beberapa kali (journaling).
Sumber:http://linuxindo.web.id/author/amrinz/

Reiser file sistem

Reiser file sistem memiliki jurnal yang cepat. Ciri-cirinya mirip EXT3 file sistem. Reiser file sistem dibuat berdasarkan balance tree yang cepat. Balance tree unggul dalam hal kinerja, dengan algoritma yang lebih rumit tentunya. Reiser file sistem lebih efisien dalam pemenfaatan ruang disk. Jika kita menulis file 100 bytes, hanya ditempatkan dalam satu blok. File sistem lain menempatkannya dalam 100 blok. Reiser file sistem tidak memiliki pengalokasian yang tetap untuk inode. Resier file sistem dapat menghemat disk sampai dengan 6 persen.

Para pengguna komputer telah sangat paham dengan apa itu partisi, dan saat ini sistem pastisi yang paling populer adalah FAT dan NTFS, kedua sistem partisi ini tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Akan tetapi jika ditinjau dari segi History, maka model partisi NTFS adalah yang terbaru, sebab partisi NTFS baru diterapkan pada sistem operasi windows XP dan variannya serta pada generasi selanjutnya.
Nah, tak mau kalah dengan dengan Windows, LINUX yang sangat terkenal dengan kreativitasnya telah menyediakan model partisi yang lebih fleksibel dan leluasa dalam membuat ataupun merubah partisi sebuah Disk. Berikut adalah uraian mengenai apa itu LVM ( Logical Volume Manager )yang saya kutip dari tulisan Iwan Setiawan




 SWAP FILE SYSTEM
SWAP
Swap merupakan partition yang boleh dibuat pada hard disk dan digunakan sebagai virtual memory. Dengan maksud, swap ini digunakan apabila (fizikal memory) yang ada pada komputer telah digunakan secara maksimun, maka swap akan digunakan untuk menampung memori tambahan. Swap tidak boleh digunakan untuk data.
Linux Swap merupakan file sistem yang dikembangkan bagi Linux untuk dimanfaatkan pada file swap OS Linux. File swap merupakan file yang berfungsi sebagai ruang penyimpanan sementara data memori. Dengan adanya file swap, maka sistem operasi dapat melakukan penyimpanan bit-bit data dari program yang sedang tidak digunakan pada hard disk. Pemakaian file swap akan membantu kecepatan peng-eksekusian program pada sistem operasi Linux.
Selain Ext2, Ext3, dan Linux Swap, pada sistem operasi Linux juga masih dikembangkan file sistem lain, misalnya ReiserFS. Namun, pada program PartitionMagic hanya ketiga jenis file sistem Linux di atas yang dapat disupport. Penggunaan file sistem Linux lain pada sebuah partisi akan dikenali PartitionMagic sebagai salah satu dari jenis file sistem diatas.
Satu hal yang perlu diketahui bahwa untuk menginstal sistem operasi Linux adalah minimal pada hard disk perlu disediakan dua partisi bagi Linux, yaitu partisi root (dengan file sistem Ext2 atau Ext3) bagi penempatan file sistem operasi, dan partisi swap (dengan file sistem Linux Swap) bagi penempatan file swap. Pembuatan partisi boot (dengan file sistem Ext2 atau Ext3) secara tersendiri juga sangat disarankan. Adapun file system lain, termasuk file sistem pada Windows, yang terdapat pada partisi lain di dalarn hard disk juga akan dikenali oleh Linux sepanjang hak akses pada partisi tersebut telah ditentukan.
Jika Anda berniat menggunakan multi sistem operasi pada komputer Anda, maka perlu diketahui bahwa salah satu perbedaan mendasar antara sistem operasi Windows dan sistem operasi Linux terletak pada cara pengidentifikasian partisi. Windows mengalokasikan label huruf pada drive berdasarkan susunan partisi yang dikenalinya dan tidak menamai disk secara spesifik, sedangkan Linux memakai posisi disk berdasarkan pada interface dan pada susunan partisi setiap disk.




LVM (LOGICAL VOLUME MANAGER) FILE SYSTEM
LVM adalah sebuah manajemen penyimpan di sistem operasi GNU/Linux yang menyediakan fleksibilitas dalam membuat dan mengubah partisi dalam sebuah disk. LVM menambahkan
lapisan antara antarmuka I/O kernel dengan perangkat fisik untuk mendapatkan logicalview dari penyimpan. Dengan adanya lapisan inilah kita dapat melakukan perubahan partisi baik itu resize, penghapusan, dan lain lain secara live pada sistem baik untuk satu atau lebih media.

Kemudahan tersebut akan membuat administrator maupun pengguna lebih nyaman dalam melakukan manajemen dan alokasi ruang penyimpan hingga penamaan volume. Selain itu kita dapat melakukan snapshot dan membuat blockdevice salinan sebuah partisi atau lebih untuk mencatat statusnya dengan tujuan backup.

Ada beberapa istilah yang dikenal di dunia LVM yaitu:

1. Physical Volume (PV), adalah physical disk atau media penyimpan secara fisik baik itu berupa partisi secara konvensional misal: hda1, hda3, hdc5, sda3 maupun RAID.
2. Volume Group (VG), adalah sebuah volume yang dibuat dari satu atau lebih PV dalam media penyimpan dan juga sebagai manajer bagi PV dan LV.
3. Logical Volume (LV), adalah partisi secara logical yang dibuat di atas VG dan pada LV inilah filesystem akan diletakkan.
4. Physical Extents (PE), adalah bagian bagian atau potongan yang membentuk sebuah PV, dengan PE ini dapat ditentukan maksimal ukuran sebuah VG.
5. Logical Extents (LE), adalah bagian atau potongan yang membentuk LV, ukurannya sama dengan PE.

Versi yang telah dirilis adalah LVM 1 dan LVM 2. Perbedaannya, LVM 1 telah matang, stabil, dan kernel drivernya disertakan dalam kernel linux1 Dipresentasikan pertama kali di JEMUAh KPLI Jogja tanggal 13 Februari 2005
1 Filesystem (ext3, reiserfs, dll) LV VG PV (hda1, hdc3, sda2, dst) 2.4.x sedangkan LVM 2 merupakan versi terakhir, backward compatible dengan rilis sebelumnya kecuali snapshot, dan menggunakan devicemapper pada kernel 2.6.x atau patch pada 2.4.x.

Bagaimana cara menggunakannya dalam sistem kita? Secara garis besar langkah langkahnya ada di bawah ini.

1. Pastikan bahwa kernel Anda sudah mendukung LVM, dapat berupa modul (lvmmod)
atau include di dalam kernel, lihat dengan perintah dmesg.
2. Set partisi harddisk yang diinginkan ke tipe LVM yaitu 0x8e, melalui tool
partisi seperti fdisk, cfdisk, dan lain lain.
3. Instal tool dan pustaka untuk LVM dan filesystem yang mendukung perubahan partisi, misal lvm1.0.8 dan reiserfsprogs untuk Reiserfs.
4. Backup data Anda. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi.
5. Inisialisasi LVM dengan vgscan.
6. Buat partisi yang telah diset dengan tipe 0x8e ke PV dengan pvcreate.
7. Lakukan pembuatan VG dengan perintah vgcreate.
8. Kemudian buat LV dengan lvcreate.
9. Lihat halaman manual cara penggunaan perintah perintah di atas.
10.Buat filesystem untuk LV yang diinginkan, sesuaikan dengan jenisnya misal menggunakan mkreiserfs untuk Reiserfs.

Keuntungan menggunakan LVM adalah fleksibilitas manajemen dan alokasi partisi. Kekurangannya adalah kesulitan bagi pengguna dengan distro yang tidak menyertakan dukungan LVM secara default terutama saat instalasi dan mempunyai resiko bagi yang belum terbiasa menggunakannya ;­)

Catatan: partisi /boot tetap dijadikan partisi seperti biasa karena bootloader yang ada sekarang ini belum dapat membaca partisi di atas LVM. Untuk partisi / yang menggunakan LVM membutuhkan initrd untuk meload dukungannya pada saat boot yang berfungsi agar dapat mengaktifkan root LV. Cara pembuatan initrd lebih mudah karena telah disediakan skrip untuk melakukan hal tersebut yaitu menggunakan lvmcreate_initrd.

X file sistem

X file sistem juga merupakan jurnaling file sistem. X file sistem dibuat oleh SGI dan digunakan di sistem operasi SGI IRIX. X file sistem juga tersedia untuk linux dibawah lisensi GPL. X file sistem mengunakan B-tree untuk menangani file yang sangat banyak. X file sistem digunakan pada server-server besar.

Proc file sistem

proc file sistem menunjukkan bagaimana hebatnya virtual file sistem yang ada pada linux. Proc file sistem sebenarnya tidak ada secara fisik, baik subdirektorinya, maupun file-file yang ada di dalamnya. Proc file sistem diregister oleh linux virtual file sistem, jika virtual file sistem memanggilnya dan meminta inode-inode dan file-file, proc file sistem membuat file tersebut dengan informasi yang ada di dalam kernel. Contohnya, /proc/devices milik kernel dibuat dari data struktur kernel yang menjelaskan device tersebut.

Pembagian file sistem secara ortogonal

Shareable dan Unshareable

  1. ShareableIsinya dapat dishare (digunakan bersama) dengan sistem lain, gunanya untuk menghemat tempat.
  2. UnshareableIsinya tidak dapat dishare(digunakan bersama) dengan sistem lain, biasanya untuk alasan keamanan.
Variabel dan Static
  1. VariabelIsinya sering berubah-ubah.
  2. StaticSekali dibuat, kecil kemungkinan isinya akan berubah. Bisa berubah jika ada campur tangan sistem admin.
 VFAT(Virtual File Allocation Table) digunakan pada Win95, mampu menyimpan dan membaca file dengan kapasitas 4 gigabyte. Jumlah file yang mampu dibaca pada root directory: 512 file, sedangkan pada nondirektori tak terbatas, mendukung long file names dan belum memiliki file security, FAT32 digunakan pada Win98, mampu menyimpan dan membaca file dengan kapasitas 4 Terabyte(1 Terabyte= 1024 Gigabyte). Jumlah file yang mampu dibaca pada root directory dan nondirektori tak terbatas, untuk fasilitas long file names dan files security sama dengan VFAT, memiliki keunggulan perbaikan otomatis file.


SUMBER :
http://daniey.wordpress.com/file-system-di-linux/
http://ucid.wordpress.com/2007/06/02/linux-files-system/

Penulis : Wahyu Nugroho Indrawinata ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel JENIS FILE SYSTEM PADA LINUX ini dipublish oleh Wahyu Nugroho Indrawinata pada hari Sabtu, 13 November 2010. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan JENIS FILE SYSTEM PADA LINUX
 

0 komentar:

Posting Komentar